Home

Sunday, July 22, 2012

Tuhan Mampu dan Tuhan Mau !


Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. (Matius 8:2-3)
Semua orang kristen pasti percaya bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk memberkati, menyembuhkan, melindungi, dan membuat seseorang menjadi sukses, seperti Yusuf, Daud, Salomo, dll. Namun, kita tahu bahwa tidak semua orang kristen percaya bahwa Tuhan MAU melakukan semuanya untuk mereka. Matius 8: 1-3 bercerita tentang sebuah kisah seorang yang sakit kusta yang dapat meminta penyembuhan kepada Yesus. Dia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.". Orang yang sakit kusta tersebut tidak meragukan kemampuan Yesus dalam menyembuhkan sakitnya, namun dia ragu bahwa Tuhan mau menyembuhkannya. Dalam kata lain, dia percaya kuasa Tuhan, namun ragu bahwa Tuhan memiliki hati dan kasih terhadap dia. Dan saya percaya, saudara sekalian juga mungkin kenal orang-orang kristen yang seperti itu. Mereka percaya kuasa Tuhan, namun ragu bahwa Tuhan mengasihi mereka. Mereka tahu bahwa Tuhan BISA, namun tragu bahwa Tuhan MAU untuk melakukan semuanya untuk mereka.
Ingatlah bahwa dalam segala sesuatu, dalam setiap keadaan, Tuhan berkata kepadamu, "AKU MAU"
Ini merupakan tragedi terbesar dalam gereja hari ini. Waktu orang-orang seperti itu mendengar kesaksian dari orang-orang percaya yang lain yang disembuhkan Tuhan, yang diberkati Tuhan dengan super-natural, mereka ragu dan berpikir, "Apakah Tuhan juga mau menyembuhkan dan memberkati saya seperti orang-orang percaya lainnya.". Dan mereka berpikir apa yang orang-orang percaya ini LAKUKAN agar mendapat berkat, pemulihan dari Tuhan.

Lebih parah lagi, mereka melihat hidup mereka, ketidaksempurnaan mereka, kebobrokan hidup mereka, dan mulai berpikir bahwa mereka tidak layak untuk menerima berkat Tuhan. Mereka mulai berpikir, "Bagaimana mungkin Tuhan akan membekati saya, lihatlah apa yang sudah saya lakukan. Aku tidak layak!" daripada memiliki iman percaya kepada tuhan bahwa Tuhan akan membukakan jalan bagi mereka, mereka merasa bahwa mereka tidak layak untuk menerima segala sesuatu yang baik dari Tuhan.

Saudaraku, janganlah diri kita menjadi seperti orang sakit kusta ini yang memiliki pandangan yang salah terhadap Yesus! Mari kita lihat respon Yesus kepada orang sakit kusta ini. Ini sangat penting karena ini akan menjadi respon yang sama oleh Yesus terhadap kita, jika kita datang kepada Dia hari ini.
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. (Matius 8:3)
Dapatkah anda melihat respon Yesus yang begitu intim? Dia tidak selalu menyentuh setiap orang yang disembuhkan oleh-Nya. Terkadang Dia hanya berkata-kata saja sudah cukup untuk menyembuhkan orang. Namun di kasus ini, Yesus mengulurkan tanganNya dan menyentuh orang sakit kusta itu dengan lembut. Saya percaya bahwa Tuhan Yesus tidak hanya mau menyembuhkan orang ini dari kustanya, namun juga luka-luka dalam hatinya secara emosional yang diterimanya dari penolakan bertahun-tahun oleh orang-orang disekitarnya yang seharusnya memenuhi kebutuhan kasihnya.

Sakit kusta adalah penyakit yang sangat menular, dan hukum taurat tidak mengizinkan orang-orang sakit kusta untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Ini berarti bahwa untuk sekian tahun lamanya, orang yang sakit kusta ini dikucilkan oleh setiap orang yang melihat kondisinya, bahkan keluarganya. Dirinya pasti sangat tertolak dan membenci dirinya.

Namun tanpa berpikir panjang, Tuhan Yesus menyentuhnya, dan memberikan orang yang sakit kusta ini, sentuhan manusia pertama yang lembut dan penuh kasih! Dan apa yang terjadi berikutnya? Orang yang sakit ini disembuhkan dari sakitnya dan menerima pemulihan untuk hidupnya.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8)
Apapun yang kita minta kepadaNya, apapun yang kita harapkan dariNya, Dia akan berkata, "AKU MAU". Jangan pernah sekalipun meragukan kasihNya kepada saudara! Jangan dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang menuduh dan menghakimi saudara, sehingga saudara merasa tidak layak, namun dipenuhilah oleh kasihNya dan cintaNya kepada saudara! (Bacalah tentang "Bukan Kasih Kita, Tapi Kasih Kristus")

Renungkanlah Kasih Kristus senantiasa dalam hidup saudara! Amin

No comments:

Post a Comment