Home

Sunday, July 22, 2012

Tuhan Mampu dan Tuhan Mau !


Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. (Matius 8:2-3)
Semua orang kristen pasti percaya bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk memberkati, menyembuhkan, melindungi, dan membuat seseorang menjadi sukses, seperti Yusuf, Daud, Salomo, dll. Namun, kita tahu bahwa tidak semua orang kristen percaya bahwa Tuhan MAU melakukan semuanya untuk mereka. Matius 8: 1-3 bercerita tentang sebuah kisah seorang yang sakit kusta yang dapat meminta penyembuhan kepada Yesus. Dia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.". Orang yang sakit kusta tersebut tidak meragukan kemampuan Yesus dalam menyembuhkan sakitnya, namun dia ragu bahwa Tuhan mau menyembuhkannya. Dalam kata lain, dia percaya kuasa Tuhan, namun ragu bahwa Tuhan memiliki hati dan kasih terhadap dia. Dan saya percaya, saudara sekalian juga mungkin kenal orang-orang kristen yang seperti itu. Mereka percaya kuasa Tuhan, namun ragu bahwa Tuhan mengasihi mereka. Mereka tahu bahwa Tuhan BISA, namun tragu bahwa Tuhan MAU untuk melakukan semuanya untuk mereka.
Ingatlah bahwa dalam segala sesuatu, dalam setiap keadaan, Tuhan berkata kepadamu, "AKU MAU"
Ini merupakan tragedi terbesar dalam gereja hari ini. Waktu orang-orang seperti itu mendengar kesaksian dari orang-orang percaya yang lain yang disembuhkan Tuhan, yang diberkati Tuhan dengan super-natural, mereka ragu dan berpikir, "Apakah Tuhan juga mau menyembuhkan dan memberkati saya seperti orang-orang percaya lainnya.". Dan mereka berpikir apa yang orang-orang percaya ini LAKUKAN agar mendapat berkat, pemulihan dari Tuhan.

Lebih parah lagi, mereka melihat hidup mereka, ketidaksempurnaan mereka, kebobrokan hidup mereka, dan mulai berpikir bahwa mereka tidak layak untuk menerima berkat Tuhan. Mereka mulai berpikir, "Bagaimana mungkin Tuhan akan membekati saya, lihatlah apa yang sudah saya lakukan. Aku tidak layak!" daripada memiliki iman percaya kepada tuhan bahwa Tuhan akan membukakan jalan bagi mereka, mereka merasa bahwa mereka tidak layak untuk menerima segala sesuatu yang baik dari Tuhan.

Saudaraku, janganlah diri kita menjadi seperti orang sakit kusta ini yang memiliki pandangan yang salah terhadap Yesus! Mari kita lihat respon Yesus kepada orang sakit kusta ini. Ini sangat penting karena ini akan menjadi respon yang sama oleh Yesus terhadap kita, jika kita datang kepada Dia hari ini.
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. (Matius 8:3)
Dapatkah anda melihat respon Yesus yang begitu intim? Dia tidak selalu menyentuh setiap orang yang disembuhkan oleh-Nya. Terkadang Dia hanya berkata-kata saja sudah cukup untuk menyembuhkan orang. Namun di kasus ini, Yesus mengulurkan tanganNya dan menyentuh orang sakit kusta itu dengan lembut. Saya percaya bahwa Tuhan Yesus tidak hanya mau menyembuhkan orang ini dari kustanya, namun juga luka-luka dalam hatinya secara emosional yang diterimanya dari penolakan bertahun-tahun oleh orang-orang disekitarnya yang seharusnya memenuhi kebutuhan kasihnya.

Sakit kusta adalah penyakit yang sangat menular, dan hukum taurat tidak mengizinkan orang-orang sakit kusta untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Ini berarti bahwa untuk sekian tahun lamanya, orang yang sakit kusta ini dikucilkan oleh setiap orang yang melihat kondisinya, bahkan keluarganya. Dirinya pasti sangat tertolak dan membenci dirinya.

Namun tanpa berpikir panjang, Tuhan Yesus menyentuhnya, dan memberikan orang yang sakit kusta ini, sentuhan manusia pertama yang lembut dan penuh kasih! Dan apa yang terjadi berikutnya? Orang yang sakit ini disembuhkan dari sakitnya dan menerima pemulihan untuk hidupnya.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibrani 13:8)
Apapun yang kita minta kepadaNya, apapun yang kita harapkan dariNya, Dia akan berkata, "AKU MAU". Jangan pernah sekalipun meragukan kasihNya kepada saudara! Jangan dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang menuduh dan menghakimi saudara, sehingga saudara merasa tidak layak, namun dipenuhilah oleh kasihNya dan cintaNya kepada saudara! (Bacalah tentang "Bukan Kasih Kita, Tapi Kasih Kristus")

Renungkanlah Kasih Kristus senantiasa dalam hidup saudara! Amin

Saturday, July 21, 2012

Rahasia Dalam Mengasihi Tuhan?


Pertama-tama, jangan dulu merasa bahwa artikel ini bertentangan dengan artikel sebelumnya mengenai "Bukan Kasih Kita, Tapi Kasih Kristus"

Pernahkah Anda melihat ada beberapa orang tertentu yang begitu mengasihi Kristus, sampai-sampai memberikan segalanya, baik itu harta, waktu, dan apapun juga yang bisa mereka beri, mereka pasti memberikannya pada Kristus, bahkan beberapa dari antara mereka adalah orang-orang yang awalnya orang yang menurut anda sangat berdosa, bahkan kita sendiri tidak pernah melakukan dosa yang dia lakukan? :D

Come on, sekali lagi bukan bicara kita harus mengasihi Kristus, tetapi inilah efek sebenarnya saat kita sudah diampuni, dan ditebus dengan cuma-cuma menjadi bersih, kudus oleh darah Kristus!

Apakah anda ingat mengenai cerita di mana ada seorang perempuan yang menuangkan minyak yang mahal, dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya? Tuhan berkata kepada orang Farisi yang dimana kejadian ini terjadi di rumahnya, bahwa perempuan ini begitu mencintai Kristus, bukan karena dia tahu mengenai kesepuluh hukum taurat yang mengharuskan setiap orang untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan, namun yang dia tahu adalah bahwa dirinya sudah diampuni banyak!
Sebab itu Aku berkata kepadamu: "Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." (Lukas 7:47)
Apakah anda tahu bahwa diri anda telah banyak diampuni? Sesungguhnya tidak ada satu orang pun yang diampuni sedikit, kita semua sudah diampuni banyak! Dalam kasus ini, perempuan ini tahu bahwa dirinya diampuni banyak, tetapi apakah kita tahu bahwa kita sudah diampuni banyak?
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah," Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. (Yakobus 2:10-11)
Kita yang dahulu berada dibawah hukum Taurat, kita sudah pasti melanggar kesepuluh perintah Tuhan, karena dengan melanggar satu saja, kita sudah melanggar semuanya! Tuhan Yesus berkata bahwa dengan marah saja, kita sudah membunuh, bagaimana dengan yang lain? Tentu semua dari kita pernah marah bukan? Baik kepada siapapun juga, kita sudah melanggar kesepuluh Hukum tersebut. Terlebih lagi, kita semua sudah kehilangan kemuliaan Allah saat manusia pertama jatuh ke dalam dosa!
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3:23)
Namun puji Tuhan, anda coba perhatikan di ayat berikutnya,
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:24)
Kristus sudah mengampuni dengan cuma-cuma atas pelanggaran-pelanggaran kita! Saat kita percaya kepada Dia, kita di buatnya mati terhadap hukum taurat, dan hidup lagi bersama Dia di bawah payung anugrah dan kasih karuniaNya! (Bagi teman-teman yang belum baca perbedaan antara Kasih Karunia dan Hukum Taurat, bisa baca di SINI)

Saudaraku yang terkasih jika dirimu mengira bahwa engkau diampuni sedikit, engkau akan mengasihi sedikit. Namun jika engkau tahu kebenaran yang sesungguhnya bahwa engkau diampuni BANYAK, engkau akan mengasihi Tuhan lebih dahsyat lagi! Mengetahui betapa besar kasih Tuhan yang mengampuni banyaknya dosa kita adalah kunci dalam mencintai Kristus lebih dalam lagi!

Kembali kepada cerita di awal tadi, apakah teman-teman saudara begitu gigihnya dalam mencintai Tuhan, sedangkan dirimu tidak se"fanatik" mereka? Ini bukanlah "fanatik", ini adalah bukti dari mereka tahu bahwa Tuhan sudah mengampuni BANYAK terhadap dosa mereka! Dengan kata lain, saat kita mengalami kasih Tuhan yang begitu dahsyat, mengetahui bahwa Dia sudah mengampuni dosa kita, baik yang dulu - sekarang - dan di masa depan dengan mengorbankan DiriNya sebagai Anak domba Allah yang Kudus, sekali untuk selamanya, kita akan mencintaiNya lebih lebih dan lebih gila lagi!

Saudaraku yang terkasih, sekali lagi ini bukan tentang kasih kita kepada Tuhan, tapi kasih Tuhan kepada kita, bacalah artikel sebelumnya mengenai, "Bukan Kasih Kita, Tapi Kasih Kristus"

Yang mau saya sampaikan disini adalah, jangan khawatir tentang bagaimana mengasihi Kristus, pergilah dan renungkan saja betapa besar Kasih Tuhan kepada kita, betapa banyaknya dosa kita yang sudah diampuni dengan sempurna oleh Kristus, mengasihi Tuhan dengan besar akan menjadi respon yang alami! Lihat saja, teman-teman saudara yang begitu dahsyat dalam mengasihi Tuhan, mereka sadar bahwa Tuhan Yesus mengasihi mereka lebih dari kasih mereka kepada Kristus! Haleluya! Amin

Bukan Kasih Kita, Tapi Kasih Kristus !


Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (1Yoh 4:10)
Inti dari hukum taurat adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi (Matius 22:37)
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Tapi saya mau nanya, apakah bisa seorang manusia mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi serta dengan segenap kekuatannya? Jawabannya jelas, tidak ada. Dan karena Tuhan tahu bahwa manusia yang berada di bawah hukum Taurat, tidak mungkin dapat mengasihiNya dengan sempurna, Tuhan mengirim AnakNya yang tunggal untuk mati bagi kita, seolah-olah Dia berkata: "Karena Aku tahu bahwa kalian tidak bisa mengasihi Aku dengan sempurna, maka sekarang lihatlah, Aku akan mengasihi kalian dengan segenap hati-Ku, segenap jiwa-Ku, segenap akal budi-Ku, dan dengan segenap kekuatan-Ku." Dan kemudian Dia membuka tanganNya lebar-lebar, dan mati bagi kita.

Dan saudaraku yang terkasih, salib bukanlah tentang bagaimana kita mengasihi Tuhan, atau kasih kita kepada Tuhan, namun salib bercerita tentang kasih Tuhan kepada kita, saat kita masih berdosa dan tidak mampu mengasihi Tuhan dengan sempurna. Tuhan sudah menunjukkan kasihNya kepada kita dengan jalan mengutus Anak-Nya untuk menebus dosa kita sekali dan untuk selama-lamanya! Untuk penjelasan yang lebih detail, mari kita renungkan ayat ini sekali lagi,
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. (1Yoh 4:10)
Inilah Kasih itu! Bukan usaha kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan, namun  semuanya tentang Tuhan yang mengasihi kita dengan segenap hati-Nya, jiwa-Nya, pikiran-Nya, dan kekuatan-Nya!

Dan sekarang, Tuhan sudah mengasihi kita dengan begitu luar biasa, apa yang kita butuhkan, yang kita doakan, yang kita minta, Tuhan pasti memberikannya! Kita adalah anakNya, dan seorang bapak tidak mungkin membiarkan anaknya berdiri sendiri, dia akan terus mendukung anaknya, hingga akhir hayatnya. Namun syukur kepada Kristus, Dia tidak akan mati lagi, Dia hidup untuk selamanya untuk mengasihi kita selama-lamanya! Dia hidup bagi KITA! Amin
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32)



Saturday, July 14, 2012

Sukses bergantung kepada Siapa yang bersama kita

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. (Kejadian 39:2 TB)

Kesuksesan bukan ditentukan oleh apa yang ada pada kita, melainkan Siapa yang ada bersama kita. Mungkin hari ini anda tidak memiliki pendidikan yang tinggi, mungkin anda tidak memiliki koneksi yang luas dengan orang-orang besar, namun tetaplah ingat hal ini, bahwa di dalam Tuhan, yang berlaku adalah Siapa yang ada bersama kita, bukan apa yang ada pada kita! Perhatikan hidup yusuf saat dijual ke mesir oleh saudaranya, dia dijual sebagai budak! Pada zaman itu, jangan berpikir bahwa budak itu seperti pembantu kita pada hari ini, budak bisa dikatakan sama dengan barang dagangan! Sehelai benang pun tidak ada saat dirinya dijual ke Potifar! Namun oleh karena Tuhan beserta dia, dia menjadi berhasil ! Menurut anda, apakah Yusuf punya latar belakang pendidikan yang tinggi? Tidak, dia hanyalah anak rumahan yang disayangi oleh bapaknya, Yakub. Apakah dia bekerja sama seperti saudaranya yang lain? Tidak! Bukankah bapaknya menyuruh dia untuk ke padang memeriksa saudara-saudaranya? Itu pertanda bahwa dirinya tidak bekerja, menggembalakan domba, tapi kerjanya hanyalah menyenangkan bapaknya.

Yusuf bukanlah seseorang yang bisa bekerja keras, dia tidak memiliki pengalaman kerja! Tapi tetap sukses bukan? Bila bukan karena Tuhan, siapa yang sanggup mengangkat kita tinggi? Siapa yang sanggup membuat kita sukses? Tidak ada yang lain, hanya Tuhan yang sanggup saudaraku! Demikian juga pada hari ini, Tuhan kita adalah Tuhan yang Imanuel, anda dapat berharap untuk sukses seperti Yusuf! Karena saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, Dia tinggal di dalam kita dan tidak akan meninggalkan kita!

Don't worry! Kita sudah sukses oleh karena Tuhan beserta kita!

God bless you!

Kasih karunia dan Hukum Taurat


Bagaimana kabar Anda hari ini? Bersukacita oleh karena Kasih Karunia Kristus melimpah dalam hidup atau bersedih hati karena tidak dapat memenuhi tuntutan Hukum Taurat?
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yoh 1:16-17)
Saya percaya setiap dari kita yang hidup hari ini, jika dirinya menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, dirinya sudah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Hanyalah kadang kita tidak sadar bahwa kita sudah menerima kasih karunia yang begitu melimpahnya dari Kristus Yesus dan kita masih hidup di dalam Hukum Taurat.

Saudaraku yang terkasih, kita sudah tidak lagi hidup di bawah tuntunan Hukum Taurat, bahkan setiap dari kita yang hidup sekarang sudah seharusnya tidak lagi hidup di dalam tuntunan Hukum Taurat, karena
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. (Gal 3:24-25)
Hukum Taurat hanya sebatas sampai Kristus datang! Tidak lebih dari itu, Kristus lah yang harus kita pandang, bukan lagi pada kedua loh batu itu! Apa yang selama ini Hukum Taurat lakukan? MENUNTUT! Dan apakah anda dapat memenuhi setiap tuntutan itu? Untuk 1 hari? atau 1 bulan? Apakah anda bisa melakukannya untuk 1 tahun saja? Jawabannya sudah tentu tidak bisa! Anda tau arti sesungguhnya ke-10 hukum taurat tersebut? Anda bisa membacanya di Matius 5, di mana Tuhan Yesus menjelaskan lebih dalam lagi maksud dari hukum taurat tersebut.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. (Mat 5:21-22)
Arti dari jangan membunuh sesungguhnya adalah bahkan saat kita marah pun, kita sudah membunuh! Bahkan saat kita berkata kepada siapapun juga, BODOH ! JAHIL ! STUPID ! (Jahil disana memakai kata moro, dari situlah kita mendapat kata moron, anda bisa cek sendiri apa itu moron dalam kamus bahasa inggris) Kita sudah membunuh! Jadi, apakah anda bisa? Dalam 1 bulan, ataupun dalam 1 tahun, tidak marah?
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah," Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. (Yak 2:10-11)
Jika anda tidak dapat memenuhi 1 saja dari 10 hukum taurat itu, atau jika anda marah saja terhadap siapapun, anda sudah melanggar semua hukum tersebut, dan jika dirimu melanggar hukum tersebut, apa akibatnya? Seperti bagaimana nasib orang Israel setelah diturunkannya kesepuluh hukum taurat tersebut, sekitar tiga ribu orang mati! 

Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.(Kel 38:25)

Namun apa yang terjadi saat kita berada di dalam Kasih Karunia? Sekitar tiga ribu orang diselamatkan!

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (Kis 2:41)
Saudaraku yang kukasihi, Tuhan menginginkan diri kita untuk hidup di bawah kasih karuniaNya! Inilah kasih karuniaNya!

6  Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
7  Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
8  Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,
9  bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan.
10  "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
11  Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
12  Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
13  Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.

(Ibrani 8:6-13)

Perhatikan di ayat yang ke 7, apa itu perjanjian pertama? Perjanjian pertama merujuk kepada ke 10 hukum taurat, dan apakah perjanjian yang kedua? PERJANJIAN KASIH KARUNIA, selanjutnya lanjut kepada ayat yang ke 13, Ia menyatakan bahwa yang pertama, yaitu hukum taurat sebagai perjanjian yang telah menjadi tua, dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya!

Kita sudah tidak lagi hidup di bawah hukum taurat! (Terus bagaimana dengan ayat di matius 5:17-18?   "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.)

Perhatikan ketiga kata yang terletak di bagian akhir, sebelum semuanya terjadi. Sebelum apa terjadi? Karya penebusan Kristus di dalam sejarah kehidupan manusia!

PERBEDAAN HUKUM TAURAT DAN KASIH KARUNIA

Di bawah Perjanjian Hukum Taurat  Di bawah Perjanjian Kasih Karunia
 Tuhan menuntut manusia untuk benar   Tuhan memberikan kebenaran kepada manusia
 melalui pekerjaan Anak-Nya yang sudah selesai
 Tuhan akan membalas dosa sampai kepada
 keturunan ketiga dan keempat (Kel 20:5)
 Tuhan tidak akan lagi mengingat dosamu (Ibr 8:12) 
 Orang Israel hanya akan diberkati apabila
 mereka memenuhi tuntutan dari Hukum Taurat
 dari luar maupun dari dalam (Ulangan 28:13-14) 
 Orang percaya tidak lagi membutuhkan usaha untuk
 menerima berkat Tuhan, karena Yesus sudah memenuhi
 setiap tuntutan hukum atas diri mereka (Kol 2:14)
 Orang Israel akan dikutuki apabila mereka tidak
 dapat memenuhi tuntutan dari Hukum Taurat
 (Ulangan 28:15-20)
 Orang percaya dapat menikmati berkat Tuhan dan
 kasih karunia dari Tuhan, karena Kristus telah menjadi
 kutukan atas mereka di kayu salib (Galatia 3:13)
 Mengandalkan usaha manusia untuk bersikap
 benar tanpa adanya transformasi dalam hati
 Hanya dengan melihat kasih Kristus dan pekerjaanNya
 yang sudah selesai, yang mendatangkan perubahan
 dalam hati yang membuahkan pertobatan yang sejati
 yang dimotivasi oleh cintanya kepada Kristus
 (2Kor 3:18)
 Dibutuhkan penebusan dosa dengan darah
 binatang yang hanya dapat bertahan selama
 setahun, dan proses ini harus dilakukan berulang
 kali setiap tahunnya (Ibr10:3)
 Darah Kristus menebus dosa orang percaya - dulu -
 sekarang - masa depan - sekali dan sempurna untuk
 selamanya (Ibr 10:11-12) 
 Hukum Taurat tidak dapat menghentikan umat
 Israel untuk berhenti berbuat dosa - Hukum
 Taurat tidak dapat membuat orang menjadi
 kudus, adil, dan baik
 Orang percaya tidak lagi dikuasai oleh dosa (Rm 6:14)
 karena kuasa Yesus sanggup mengalahkan godaan
 sewaktu orang percaya sadar bahwa diri mereka
 sudah dibenarkan oleh Yesus, bukan usaha manusia
 (Rm 4:6)
 Ketiadaan sukacita oleh karena melihat diri
 sendiri yang belum sanggup memenuhi tuntutan
 Hukum Taurat (sadar diri)
 Bersukacita, karena sadar bahwa Tuhan sudah selesai
 menebus dosa, tidak lagi melihat pada usaha diri sen-
 diri, tetapi Kristus (sadar akan Kristus)
 Tidak dapat membangun hubungan dengan intim
 dengan Tuhan oleh karena ketidakbenaran yang
 membuat jarak antara kita dengan Tuhan
 (Yes 59:1-2)
 Orang percaya dapat membangun hubungan intim
 dengan Tuhan oleh karena mereka telah dibenarkan
 oleh Yesus melalui iman bukan usaha (2Kor 5:17)
 (Ibr 10:10)
 Umat Israel tidak dapat masuk ke dalam ruang
 Maha-Kudus (Dimana hadirat Tuhan berada).
 Hanya Imam Besar yang boleh masuk 1 tahun
 sekali (Imamat 16:2,14)
 Bukan hanya dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan,
 namun juga dapat dengan penuh keberanian masuk
 ke tahta kasih karuniaNya untuk dipenuhi oleh kasih
 dan berkat pada saat membutuhkannya oleh karena
 penebusan Yesus yang sempurna (Ibr 4:16) 
 Berada di bawah pelayanan yang memimpin
 kepada kematian (2Kor 3:7)
 Berada di bawah pelayanan Yesus yang memimpin
 kepada kehidupan yang berkelimpahan (2Kor 3:6)
 (Yoh 10:10)

Ingat, hidup kita bukan lagi dibawah hukum taurat, melainkan dibawah zaman yang penuh kasih karunia! Sebagai ayat penutup, Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk tidak mencampur-adukkan hukum taurat dan kasih karunia secara bersamaan!

"Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya." (Matius 9:16-17)
Sudahkah anda menyediakan kantong baru untuk menerima anggur kasih karunia? ^ ^

Tuhan Yesus memberkati !

Raja Damai ada di dalam-mu!



Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. (2 Korintus 4:8-9)

Pernahkan anda merasa sudah tidak ada lagi jalan keluar? Merasa bahwa situasi sudah tidak dapat tertolong lagi? Mungkin saat kita belum mengenal Tuhan, kita bisa menangis, namun tidak ada yang mengerti, bahkan menangis sampai tidak ada lagi air mata yang dapat mengalir. Anda merasa depresi, dan sama sekali tidak ada lagi kekuatan untuk bangkit.

Namun akan menjadi hal yang berbeda saat kita sudah mengenal Tuhan, waktu sesuatu yang buruk terjadi pada kita, kita mungkin masih bisa menangis, namun tetap dari dalam hati kita merasa dihibur. Secara fisik, mungkin kelihatan sedihnya, namun dari dalam, kita merasa ringan, sekalipun kita tidak mengerti apa yang terjadi, namun ada sesuatu yang mengangkat kita dari dalam, mengangkat kita jauh lebih tinggi! Itulah Kristus yang ada di dalam kita ! Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita, karena Dia sudah menemukan tempat dimana Dia beristirahat, di kediaman-Nya, yaitu di dalam kita, anak-anak yang dikasihi-Nya! 

Tidak mungkin lagi bagi kita untuk tidak merasakan damai ! Ingat, Tuhan kita adalah Raja Damai 
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.(Yes 9:6)
Raja Damai sekarang tinggal di dalam kita! Dia Sendiri juga pernah berkata, 
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yoh 14:27)
Sadarkah diri kita bahwa Tuhan yang adalah Raja Damai, memberikan damai sejahtera di dalam kita? Anda yang dikasihi oleh Tuhan, Tuhan kita, Yesus Kristus, memiliki arti, Sang Juruselamat, Yesus, Penyelamat dan Kristus, artinya Mesias (Yang Diurapi) dan selain itu, Dia juga bernama Imanuel, yang artinya Allah beserta kita.

Apakah anda masih ragu bahwa dalam diri kita ada Sumber Damai yang begitu luar biasa? Ini semua berasal dari Firman Tuhan, dan Firman Tuhan adalah YA dan AMIN !

Jika hari ini, Anda merasa bahwa tidak ada damai dalam diri Anda, segeralah bertobat, maksud bertobat disini bukan dengan usaha, bertobat dalam bahasa aslinya adalah metanoia yang berarti, "change of mindset", atau perubahan dari pola pikir, jika ditanya mengapa anak-anak Tuhan tidak mengalami kemenangan demi kemenangan, boleh dikatakan bahwa mereka belum sepenuhnya memiliki mindset yang benar tentang siapa diri mereka sebenarnya di dalam Kristus! Di dalam Kristus, kita sudah menang!
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1Kor 15:57)
Konteks ayat diatas bicara tentang dosa, dan kita tau bahwa dosalah penyebab utama dari segala hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup, namun syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita KEMENANGAN oleh Yesus Kristus, Tuhan kita! Haleluya! Dia sudah memberikan kepada kita kemenangan! Jadi di dalam Kristus, hari ini, kita sudah menang!

Saya tidak tau dengan Anda, namun inilah kebenarannya! Terima apa tidak, jika Anda sudah percaya Tuhan Yesus! Inilah keberadaan kita sebenarnya! DAMAI MELIMPAH!